Sedikit cerita pengalaman ketika saya menunaikan tugas ngompori teman-teman guru menguasai TIK.
Pernah suatu ketika sayup-sayup saya mendengar seorang guru sangat senior (dari usianya) menggerutu, “Ana-ana wae. Lha wong aku dadi guru ki wis puluhan tahun mulang tanpa nganggo TIK, murid-muridku sing biyen tak wulang nyatane ya dha dadi pejabat. Lha saiki guru ndadak dikon manfaatake TIK mbarang. Huu…h! Aku sing tuwa iki apa ya bisa?” (Ada-ada saja. Sudah puluhan tahun saya jadi guru, dan saat mengajar gak pakai TIK. Nyatanya, siswa saya sekarang banyak yang jadi pejabat!) Lalu saya tanggapi, “Pak, lha itu kan dulu! Coba sekarang kita lihat, bahwa siswa panjenengan yang dulu itu kini kesana-kemari menjinjing computer/ laptop), ya atau tidak?” Diapun menjawab, “Iya, Pak, ya!” Pendek kata, kini zaman telah berubah. Jika guru bertahan dengan cara mengajar tradisional ya nantinya akan semakin jauh tertinggal bahkan dari siswanya. Read more…
Pernah suatu ketika ada seorang guru yang mengajar di sekolah favorit berkata, “Ketika saya mengajar dengan menggunakan multimedia, kok siswa saya biasa-biasa saja, tidak merasa lebih tertarik, dan nampaknya mereka malah kelihatan bingung.”
Hal di atas benar-benar saya dengar langsung. Dan saat itu saya mengatakan, “Ah, masak begitu?’ Beliau menanggapi, “Iya, Pak. Saya sendiri ya jadi kapok menggunakan media seperti itu lagi.” Lalu akhirnya saya mengatakan, “PAK NJENENGAN SAAT ITU KELIRU DALAM MENENTUKAN ATAU MENGEMAS MEDIA. MEDIA MESTINYA MENARIK DAN MEMPERJELAS MATERI YANG DIAJARKAN DAN TIDAK SEMUA MATERI PAS DIMEDIAKAN DENGAN MULTIMEDIA.” Read more…
Daerah perbatasan hingga saat ini masih minim perhatian. Letaknya yang terpencil (remote area) menjadikan daerah perbatasan sulit lepas dari stigma terbelakang. Parahnya lagi, daerah perbatasan Indonesia yang terhubung langsung wilayah negara tetangga acapkali dianggap sebagai halaman belakang. Padahal, dengan posisinya seperti itu, daerah perbatasan bisa menjadi beranda wilayah NKRI.
Seiring tingginya kesadaran akan arti penting daerah perbatasan, pemerintah Indonesia terus memberikan perhatian khusus kepada daerah ini. Perhatian khusus ini sudah seharusnya diberikan sebab hampir seluruh sektor di wilayah perbatasan mengalami ketertinggalan. Di sektor pendidikan, upaya untuk memajukan wilayah perbatasan masih terbuka luas. Terobosan yang bisa ditempuh saat ini adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Read more…
Berkali-kali saya diundang untuk mengisi kegiatan pelatihan pembuatan multimedia pembelajaran bagi guru. Namun tidak jarang akhirnya hanya bikin teman2 mumet lantaran kuata waktu pelatihan dan keinginan yang kurang mempertimbangkan dasar pengetahuan. Kebanyakan inginnya langsung minta Flash, padahal temanteman peserta powerpoint sederhana saja belum pernah bikin. Sebaiknya mulailah dari yang sederhana dulu. Buat karya media dengan powerpoint atau open offive.
Aplikasi Powerpoint hingga saat ini masih menjadi primadona dalam pembuatan berbagai macam media presentasi, termasuk media presentasi pembelajaran. Read more…
Di era teknologi informasi dan komunikasi ini komputer telah banyak digunakan dalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa dimana komputer berperan sebagai alat bantu belajar disebut CALL (Computer Assisted Language Learning). Pertanyaannya, “Sudahkah para guru dan pembelajar bahasa Inggris di Indonesia memanfaatkan peluang ini dengan baik?”
CALL pada perjalanannya telah mengalami 3 fase perkembangan:
- Behavioristic CALL, berkembang di tahun 50 hingga 70-an, mendasarkan diri pada teori behavioristic. CALL pada masa ini lebih menekankan pada repetitive language drills dimana komputer berperan sebagai alat penyampai materi belajar. Read more…