Zaman telah Berubah, Guru kini Mesti Akrab dengan TIK
Sedikit cerita pengalaman ketika saya menunaikan tugas ngompori teman-teman guru menguasai TIK.
Pernah suatu ketika sayup-sayup saya mendengar seorang guru sangat senior (dari usianya) menggerutu, “Ana-ana wae. Lha wong aku dadi guru ki wis puluhan tahun mulang tanpa nganggo TIK, murid-muridku sing biyen tak wulang nyatane ya dha dadi pejabat. Lha saiki guru ndadak dikon manfaatake TIK mbarang. Huu…h! Aku sing tuwa iki apa ya bisa?” (Ada-ada saja. Sudah puluhan tahun saya jadi guru, dan saat mengajar gak pakai TIK. Nyatanya, siswa saya sekarang banyak yang jadi pejabat!) Lalu saya tanggapi, “Pak, lha itu kan dulu! Coba sekarang kita lihat, bahwa siswa panjenengan yang dulu itu kini kesana-kemari menjinjing computer/ laptop), ya atau tidak?” Diapun menjawab, “Iya, Pak, ya!” Pendek kata, kini zaman telah berubah. Jika guru bertahan dengan cara mengajar tradisional ya nantinya akan semakin jauh tertinggal bahkan dari siswanya.
Alhamdulillah sampai saat ini setiap berkesempatan memandu teman-teman sejawat, setelah saya demonstrasikan contoh beberapa multimedia pembelajaran yang telah berhasil saya buat dan sedikit mengeksplorasi tentang internet, merekapun nampaknya menjadi semakin termotivasi untuk lebih dalam mempelajari TIK.
Yang penting jangan mengambinghitamkan usia. Usia boleh menua, semangat harus tetap membara.